SEJARAH FARMASI

A. Sejarah Pengobatan

     Ditemukan obat tablet Sumeria dari abad ke 3 SM yang terbuat dari tanah dicampur gum resin dari markazhi dan herba thyme yang dilarutkan dalam bir. Tahun 2000 SM ditemukan obat chang sang (Dichroa febrifuga) sebagai antimalarial, obat mahuang (Ephedra sinica) sebagai stimulansia. Terra sagillata berasal dari pulai Lemnos pada 500 SM.

    George ebers menemukan catatan farmasi yang disebut 'Papyrus Ebers' yang berisi lebih dari 800 formula atau resep, 700 obat-obatan yang berasal dari tumbuhan, seperti akasis, biji jarak, anisi dan lainnya serta mineral seperti besi oksida, natrium bikarbonat, natrium klorida, dan sulfur.

B. Sejarah Kefarmasian

   Sejarah Kefarmasian Dunia, sejarah farmasi dan kedokteran dipengaruhi oleh tokoh-tokoh berikut:

- Hippocrates (450-370 SM), dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah, membuat sistematika dan menyusun uraian ratusan jenis obat-obatan, dinobatkan sebagai bapak ilmu kedokteran

- Dioscorides (abad ke-1 M), dokter Yunani ahli botani, orang pertama yang menggunakan ilmu tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, mengembangkan ilmu farmakognosi, membuat obat seperti napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon.

- Galen (120-130 M), dokter dan ahli farmasi Yunani yang menciptakan sistem pengobatan, fisiologi, patologi, merumuskan kaidah, prngarang 500 nuku tentang ilmu kedokteran-farmasi, 250 buku tentang falsafal, hukum dan tata bahasa. Hasil karyanya dibidang farmasi lazim disebut farmasi 'galenik'.


PERTANYAAN

1. Bagaimana cara Hippocrates bisa menyimpulkan bahwa obat A untuk sakit A sampai-sampai ia bisa mengetahui dan menyusun uraian ratusan jenis obat-obatan? sedangkan obat herbal itu pengaruhnya cukup lama, jika ia melakukan penelitian dengan cara ada yang sakit lalu diberi obat A tidak mungkin selama sakit itu hanya memakan obat tersebut tanpa memakan makanan yang lain, dengan orang yang sakit itu memakan yang lain mungkin saja yang jadi obat itu malah makanan yang lain bukan obat A tersebut.

2. Dari sekian banyak komponen abiotik, manusia dan hewan, mengapa Dioscorides hanya menggunakan ilmu tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapannya?

Komentar

  1. 1. Bagaimana cara Hippocrates bisa menyimpulkan bahwa obat A untuk sakit A sampai-sampai ia bisa mengetahui dan menyusun uraian ratusan jenis obat-obatan? sedangkan obat herbal itu pengaruhnya cukup lama, jika ia melakukan penelitian dengan cara ada yang sakit lalu diberi obat A tidak mungkin selama sakit itu hanya memakan obat tersebut tanpa memakan makanan yang lain, dengan orang yang sakit itu memakan yang lain mungkin saja yang jadi obat itu malah makanan yang lain bukan obat A tersebut.

    2. Dari sekian banyak komponen abiotik, manusia dan hewan, mengapa Dioscorides hanya menggunakan ilmu tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapannya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

farmakologi

Skill dalam Bidang Farmasi